Kelebihan dan Kekurangan Kebijakan Mobil Murah
Seperti yang kita ketahui, pemerintah baru-baru ini
mengeluarkan kebijakan mobil murah dan produsen berlomba-lomba untuk membuat
mobil murah. Banyak kekhawatiran yang muncul atas adanya kebijakan itu
khususnya bagi pengusaha angkutan umum yang dikhawatirkan akan membatikan
angkutan umum. Belum lagi dengan adanya kebijakan ini akan membuat jalanan
semakin macet dan akan berimbas pada membengkaknya operasional angkutan umum.
Dalam UU No. 22 Tahun 2009, pemerintah mewajibkan
terselenggaranya angkutan umum yang murah dan aman. Namun, pada kenyataannya
amanat tersebut belum dijalankan. Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan
yang mendukung sector transportasi missal, bukan mengedepankan kepentingan
pemodal.
Namun banyak pula kelebihan yang ditawarkan oleh produsedn
seperti harga yang murah, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. Selain itu
keuntungan bagi pemerintah dengan adanya kebijakan ini masyarakat menengah juga
bias merasakan mempunyai mobil dengan harga yang terjangkau dan menambah Pajak
Negara.
Namun, selain diprediksi menambah kemacetan di seluruh
penjuru kota ternaya dari segi keamanan, kenyamanan, dan performa terdapat juga
beberapa kekurangan lainnya.
1. Tenaga yang
kecil
Mobil murah mengusung
kapasitas mesin yang kecil antara 1000 cc hingga 1200 cc sehingga tenaga yang
dihasilkan juga kecil. Mobil tidak dapat digunakan untuk berakselerasi tinggi,
untuk mencapai 100 km/jam membutuhkan waktu 15 detik. Angka tersebut tergolong
rendah untuk ukurancity car.
2. Mobil terlalu
ringan
Kendala ini sangat
terasa ketika mobil murah digunakan di jalan bebas hambatan. Mobil akan tidak
stabil ketika bergerak karena bobot mobil dipengaruhi oleh angin. Belum lagi
jika jalan dipenuhi oleh bus atau truk yang tentu menghasilkan angin
yang kencang yang bisa membuat mobil oleng bahkan bisa mengalami kecelakaan.
3. Daya jelajah
Permasalahan mobil
murah adalah kemampuannya untuk perjalanan jauh. Sebagian besar komponennya
dirancang hanya untuk perjalanan dalam kota, bukan untuk antar kota. Mobilitas
masyarakat Indonesia yang tinggi membuat mobil murah kurang cocok
digunakan. Belum lagi tenaga yang kecil bisa menimbulkan permasalahan saat
melintasi tanjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar