Perkembangan Bahasa Indonesia Masa Kini
Dewasa ini kedudukan bahasa indonesia semakin
terkikis. Mengapa demikian,karena dapat kita lihat bagaimana penggunaan bahasa
oleh muda-mudi saat ini.Sering kita dengar orang berdalih bahwa berbahasa itu
yang terpenting adalah lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita
sampaikan, dan tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana
yang diatur dalam kamus besar bahasa Indonesia. Sebenarnya apa hakikat dari
bahasa itu sendiri, menurut Abdul dan Leonie (2004:11) “bahasa adalah sebuah sistem,
artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap
dan dapat dikaidahkan”.Banyak orang tidak terlalu memperhatikan bahasa, karena
bahasa itu sendiri memang telah melekat pada diri kita sejak kita lahir, sama
halnya ketika kita tidak memperhatikan saat kita bernafas. “Para linguis
struktural menganggap bahwa bahasa sebagai sekedar bunyi yang bersistem.Tapi
kini orang memandang bahwa bahasa itu bukan sekedar bunyi, melainkan sebagai
fungsinya yaitu alat komunikasi”( Sumarsono,2011:18).
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
terpenting di negara kita, peranan dari bahasa indonesia itu sendiri bersumber
dari ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi “Kami
poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan,bahasa
Indonesia.” Dan pada undang-undang dasar 1945 tercantum pasal yang menyatakan
bahwa “bahasa negara adalah bahasa indonesia”(Alwi,H dkk,2003:1).Selain itu
adalah bahasa memang difungsikan sebagai pemersatu untuk berbagai suku di
Indonesia. Tetapi sayangnya bahasa Indonesia sekarang mulai menyimpang
dari tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena telah terkontaminasi
oleh bahasa asing, sehingga terbentuk suatu bahasa baru, biasanya dalam
kalangan anak muda disebut sebagai bahasa “gaul” ,bahasa ini mulai dikenal dan
digunakan sekitar tahun 1970. Awalnya bahasa ini dikenal sebagai “bahasanya
anak jalanan / bahasa preman” karena biasanya digunakan oleh para Prokem
(sebutan untuk para preman) sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok
smereka sendiri. Belakangan bahasa ini menjadi populer dan banyak digunakan
dalam percakapan sehari-hari..Memang “masa remaja ditinjau dari perkembangannya
merupakan masa kehidupan manusia yang paling menarik dan mengesankan. Ciri ini
tercermin dari bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif
membuat mereka menciptakan bahasa rahasia yang hanya dimengerti oleh kelompok
mereka saja”( Sumarsono,2011:150).Seperti contohnya adalah ayah dan ibu yang
mereka sebut dengan “BONYOK” yang merupakan singkatan dari “Bokap dan
Nyokap”.Yang sebenarnya bahasa tersebut berasal dari kalangan pencopet, bandit
dan sejenisnya. Selain bahasa gaul, muncul juga bahasa SMS (Short Message
Service), sesuai dengan artinya maka penulisannya pun akan disingkat, contohnya
adalah ia(iya),OTW(On The Way) dan masih banyak yang lainnya. Utau bahasa alay
(anak layangan) yang bisa diartikan dengan “anak kampung”.Contohnya adalah
“cemunguth(semangat),mu’uph (maaf)”. tetapi meskipun mereka menyebutnya
kampungan, mulai dari kalangan anak-anak,remaja, dewasa bahkan ada juga orang
tua yang menggunakannya.Tumbuh persepsi pada diri mereka bahwa jika tidak
menggunakan bahasa tersebut merupakan orang yang “norak” atau ketinggalan
jaman.Memang perkembangan bahasa Indonesia sulit untuk dicegah karena memang
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah untuk berkembang.Dan sebenarnya
bahasa gaul juga merupakan efek dari perkembangan Bahasa Indonesia itu
sendiri.Sesuai dengan pendapat Abdul dan Leonie (2004:11) ” Terjadinya
perubahan bahasa tidak dapat diamati,sebab perubahan itu sudah menjadi sifat
hakiki bahasa, berlangsung dalam masa yang relatif lama …”. Seperti halnya kita
tidak dapat melihat adanya perbedaan bahasa sebelum diselenggarakannya ikrar
Sumpah Pemuda dengan sehari setelah terjadinya kongres,. Perubahan itu baru
bisa dilihat jauh setelah terjadinya kongres tersebut.
Tetapi perubahan bahasa Indonesia saat
ini,tidak seperti perubahan bahasa Indonesia dahulu yang memang berasal dari
kata serapan akibatnya pun yang awalnya fungsi bahasa Indonesia juga sebagai
jati diri bangsa, sekarang cuma sebagai ‘yang penting nyambung’ dari setiap
komunikasi yang terjadi. Seperti apa yang dikatakan oleh Abdul dan Leonie
(2004:11)bahwa “bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau budaya,bahkan
merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai produk sosial /
budaya, tentu bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan
masyarakat.Bahasa bisa dianggap sebagai “cerminan zamannya”.artinya , bahasa
itu dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat.Oleh
karena itu jika kita tidak ingin kehilangan identitas dan jati diri bangsa
kita, hendaknya kita mulai menjaganya dari sekarang, tentunya dengan
menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar yang telah ditetapkan.
§
Tidak ada komentar:
Posting Komentar