Senin, 18 November 2013

SINOPSIS FILM THE VOW



                Belakangan ini saya mulai mengumpulkan lagi film-film di dalam laptop saya. Tujuannya untuk menghilangkan bosan apabila sedang mengerjakan tugas. Film yang baru saya tonton adalah The Vow.
                Film ini adalah sebuah film romantis yang telah tayang di bioskop pada bulan 14 Februari 2012 yang lalu. Saya sangat terlambat tampaknya menonton film ini, dan saya cukup menyukai jalan ceritanya serta para pemainnya. Kisah di film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada pasangan Kim dan Krickitt Carpenter.
                Dimulai dengan Leo (Channing Tatum) dan Paige (Rachel McAdams) yang baru saja keluar dari gedung pertunjukan. Dalam perjalanan pulang, ketika mereka berhenti di lampu merah Paige membuka sabuk pengamannya lalu membungkuk dan mencium Leo. Mereka adalah pasangan yang telah menikah dan hidup dengan segala kesederhanaan walaupun Paige memiliki orang tua yang kaya raya. Pada saat itu, sebuah truk menabrak mereka dari belakang dan Paige terpelanting keluar melalui kaca depan mobil mereka.
                Lalu keduanya segera dibawa ke ruang gawat darurat, kemudia Leo mulai mengingat kejadian-kejadian masa lalu bersama Paige seperti bagaimana mereka bertemu, berkencan, semua kenangan indah mereka, bahkan saat hari pernikahan mereka. Leo tidak mengalami luka yang serius dan Leo selalu siap sedia menjaga Paige yang belum tersadar.
                Ketika Paige sadar, dia berpikir Leo yang dilihatnya pertama kali saat membuka mata adalah dokternya. Paige ternyata kehilangan sebagian memori di otaknya. Terakhir yang dia ingat dari hidupnya adalah bahwa ia ingin menjadi seorang seniman di sekolah tinggi. Paige bahkan tidak ingat mengapa ia meninggalkan sekolah hukum, menikah dengan Leo, masalah dalam keluarganya, dan 5 tahun terakhir hidupnya. Bahkan Paige masih berpikir bahwa ia masih bertunangan dengan Jeremy.
                Kemudian orang tua Paige mengetahui tentang kecelakaan yang menimpanya dan datang mengunjunginya di rumah sakit. Saat itulah saat pertama bagi Leo bertemu dengan kedua orang tua Paige dan terlihat jelas bahwa mereka tidak menyetujuinya. Mereka diberitahu oleh dokter bahwa untuk mengingat masa lalunya, Paige harus kembali ke rutinitas normal bersama Leo namun orang tua Paige tidak setuju dengan usul itu. Paige memutuskan untuk mencoba menjalani hidup dengan Leo dan berharap itu akan membantunya mendapatkan kembali ingatannya yang hilang.
                Setelah sampai rumah, Paige disambut oleh teman-teman yang tidak diingatnya sama sekali dan itu membuat Paige sangat marah pada Leo. Namun keesokan harinya mereka saling meminta maaf. Saat Leo berangkat kerja Paige menemukan banyak bukti pernikahan dengan Leo lalu bergegas ke Cafe Mnemonic saat Paige melihat rekaman pernikahan mereka menunjukan Paige memegang menu Cafe itu. Paige pergi ke Cafe itu namun tidak ingat jalan pulang dan ia hanya bisa menelpon ibunya karena yang ia ingat hanya nomor telpon beliau. Lalu ibu Paige mengundang Leo dan Paige untuk makan malam dirumah mereka.
                Karena pernikahan Gwen, adik Paige semakin dekat, Paige memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beberapa saat. Akhirnya Leo mengatakan bahwa biarlah Paige tidak mengingat masa lalunya bersama Leo, tapi ia ingin membuat Paige jatuh cinta lagi padanya. Leo mengajak Paige berkencan dan ia menerima usul Leo.
                Setelah pernikahan Gwen, ayah Paige mendatangi Leo dan dan mengusulkan tentang perceraian. Leo kemudian meninggalkan ayah Paige dengan marah. Leo yang sedang depresi didatangi oleh Jeremy dan mereka terlibat perkelahian. Paige yang melihat hal itu menyalahkan leo, sehingga Paige memutuskan hubungannya dengan Leo.
                Paige bergabung lagi ke sekolah hukum dan Leo menandatangani surat cerai. Di toko, dia bertemu dengan mantan temannya, Diane.Diane meminta maaf pada Paige atas hubungannya dengan ayah Paige yang telah dilupakan oleh Paige lalu Paige mulai menyadari mengapa ia memilih untuk meninggalkan rumah. Paige bertanya pada ibunya mengapa ia memutuskan untuk tetap tinggal bersama orang yang telah mengkhianatinya dan ia ingin memberi ayahnya kesempatan. Akhirnya Paige memutuskan untuk tinggal jauh dari orang tuanya lagi demi memulihkan identitasnya.
                Kemudian Paige mendatangi Leo dan bertanya mengapa dia tidak memberitahunya tentang hal ini. Leo menjawab bahwa ia ingin mendapatkan cinta Paige kembali tapi tidak dengan cara yang salah yaitu memberitahu hal itu dan membuat Paige jauh dari kedua orang tuanya. Saat sedang dikelas hukum, Paige malah sibuk membuat sketsa sehingga ini menggambarkan bagaimana dia pertama kali meninggalkan sekolah hukumnya. Jeremy mengaku telah putus dengan pacarnya, Rose, dan berharap bisa kembali bersama Paige namun Paige menolaknya.
                Saat kembali ke kamarnya, Paige menemukan menu kartu yang tertulis sumpah pernikahannya lalu ia terharu. Paige pergi ke Cafe Mnemonic dan menunggu Leo. Leo datang saat Cafe tutup dan bertemu Paige kemudian mereka pergi mencoba ke tempat baru yang bukan alternatif Cafe mereka dulu saat Cafe Mnemonic tutup.
                Dan sampai dengan film ini dibuat, pasangan Kim dan Krickitt Carpenter telah memilki dua orang anak, hubungan pernikahan mereka tetap harmonis meskipun Krickitt tidak pernah mengingat masa lalunya dengan Kim seperti Paige. Tapi karena sebuah ikatan perjanjian pernikahan tidak dapat diingkari, mereka kembali dan bahagia.

TIMNAS U-19: Harapan Masyarakat Indonesia



Persepakbolaan Indonesia memiliki goresan panjang sejarah yang penuh dengan dinamika. Minimnya prestasi timnas dalam satu dekade terakhir ini hanya menempatkan Indonesia sebagai penonton dalam ajang sepakbola akbar seperti Piala Asia (AFC Cup) maupun Piala Dunia (FIFA World Cup).
Timnas Indonesia memang belum mampu menorehkan prestasi yang menakjubkan baik dikancah regional maupun Internasional. Lihat saja ketika Indonesia sebagai salah satu tuan rumah berlaga di Putaran Final Piala Asia 2007 namun tidak mampu lolos dari kualifikasi Grup.
Hal ini diperparah lagi karena 4 tahun kemudian Indonesia mengalami masa suram persepakbolaan nasional yang berakibat tidak mampunya Timnas senior untuk lolos dari babak kualifikasi Pra Piala Asia tahun 2011 dan perpecahan ditubuh PSSI yang mengakibatkan sepakbola Indonesia berlumur konflik ditahun 2012.
Namun kini sepertinya telah berhembus angin segar yang membawa efek positif dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu ketika tim nasional muda U-19 bertanding dalam final AFF CUP 2013 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (22/9/13) dan berhasil merengkuh kemenangan melawan Vietnam yang dilanjutkan dengan meraih kemenangan 3-2 atas Korea Selatan dalam laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2013).
Sukses Namun Waspada
Indonesia sebagai juara grup telah meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar. Kemenangan yang diraih tersebut harus dihargai sebab merupakan sebuah jalan masuk bagi kesuksesan Timnas muda.
Penonton telah memberi semangat dan seluruh kinerja pelatih, official dan pemain Timnas merah-putih patut diacungi jempol. Layaklah jika penghargaan ’the man behind the gun’ untuk kesuksesan Timnas Garuda Muda hari ini diberikan kepada Rakyat Indonesia dan Pelatih Indra Sjafri yang cukup piawai dalam menerapkan strategi.
Timnas Garuda Muda yang di isi para pemain muda berbakat yang potensial membawa nama besar Indonesia dimasa depan kini mulai menunjukkan tajinya. Sebut saja Evan Dimas yang disebut menjadi salah satu pahlawan Timnas Merah-Putih lewat hat-trick dalam laga krusial melawan Korea Selatan tersebut. Begitu juga penampilan apik nan brilian dari kiper Ravi Murdianto dalam menjaga gawang Timnas Indonesia.
Namun ada hal-hal yang perlu diwaspadai oleh seluruh pemain dan pelatih dalam meraih kesuksesan, karena tentu kita tidak mau ada tangan-tangan yang kembali merusak manisnya masa depan persepakbolaan nasional seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
                Pelatih Indra Sjafri jangan sampai lengah sebab lolosnya Timnas U19 keputaran final piala Asia yang akan digelar di Myanmar pada Oktober 2014 mendatang merupakan sebuah pintu masuk menuju kesuksesan yang lebih besar bagi kejayaan Indonesia dimata Internasional.
                Sementara itu bagi mereka yang berada diluar lapangan dan berada dibelakang layar yang turut memberi kontribusi kesuksesan perjalanana Timnas U-19 janganlah menjadi orang yang merasa paling berjasa, namun teruslah memberi kontribusi karena kesuksesan yang lebih besar telah menanti dimasa depan lewat kesungguhan hati para pemain Timnas U19 yang semakin solid hari demi hari. Sebab setiap kesuksesan yang diraih anak bangsa akan membawa nama baik Indonesia dimata dunia dan ini merupakan hasil kerja keras semua orang.
Namun ditengah tingginya moral timnas Garuda muda saat ini, Mungkin juga harus tetap berhati-hati terhadap nama-nama yang biasa mencari popularitas lewat pentas sepakbola Indonesia. Hal ini sangat membahayakan dan dapat kembali merusak mental dan proesionalitas para pemain sehingga menurunkan tingkat kerja keras dan semangat para pemain. Lihat saja belum lama ini sewaktu Irfan bahdim dan kawan-kawan begitu dipuja dalam ajang sepakbola AFF Tahun 2010 namun ketika dipolitisir oleh beberapa orang yang hanya mementingkan diri sendiri menyebabkan kinerja anak-anak Timnas Merah-Putih waktu itu menurun drastis dan kehilangan kesempatan dalam meraih juara.

Harapan Dimasa Depan
Segudang prestasi mungkin belum dapat diraih dalam 5 tahun ini, tapi melihat perkembangan skuad garuda muda yang memiliki potensi sangat tinggi, tidak mustahil bahwa Indonesia akan mampu bersaing dilevel Asia serta berjaya dan ditakuti setidak nya dilevel Negara-negara asia tenggara setelah meraih piala AFF U-19 belum lama ini.
Sementara itu, harapan masa depan yang cerah terbuka lebar berjaya di level Asia jika dapat meraih sukses di Myanmar tahun depan, bahkan setidak nya 5-10 tahun kedepan akan Indonesia berpeluang bertarung di Piala Dunia sehingga dengan itu Indonesia akan kembali mendapat julukan sang macan Asia dalam kancah persepakbolaan Internasional.
Setelah gagal menuju piala dunia 2014 di Brazil, Generasi muda sepakbola Indonesia memang tidak menutup kemungkinan akan bisa menembus piala dunia tahun 2018 yang akan digelar DiRusia jika berhasil lolos dari babak kualifikasi. Namun jika kembali gagal, bakat-bakat muda Indonesia tetap memberi harapan membawa Indonesia pada Piala Dunia 2022 mendatang yang rencananya akan digelar di Qatar.
Pada akhirnya, Rakyat Indonesia kini ingin melihat talenta muda Timnas Garuda benar-benar dipupuk menuju masa keemasannya yang diperkirakan 5-10 tahun kedepan. Pesan penulis adalah bahwa kita perlu mencontoh timnas Spanyol yang 10 tahun lalu belum memberi prestasi bagi Negaranya, namun lewat pelatihan talenta-talenta mudanya hari ini Timnas Spanyol telah berhasil meraih gelar-gelar bergengsi seperti Piala Dunia dan Piala Eropa.
Dan pastinya tentu kita tidak mau Indonesia kembali tanpa prestasi ditengah banyaknya potensi sumber daya manusia dan bakat muda untuk pengembangan sepakbola nasional. Harapan Indonesia untuk berjaya dimasa depan kini terbuka lebar lewat timnas garuda muda maupun potensi muda diseluruh wilayah Nisantara. Oleh karena itu kemampuan (skill) dan Profesionalisme para pemain harus dipupuk sejak dini serta dikuatkan oleh semua pihak dan bukan malah dipolitisir oleh orang-orang tertentu demi keuntungan semata.


PLUS DAN MINUS PENERAPAN JAM MALAM DI DKI

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera memberlakukan jam malam khusus bagi pelajar di seluruh ibukota agar tidak ada lagi yang berkeliaran pada tengah malam.

"Pelajar itu kan anak-anak di bawah umur, dan anak-anak yang masih di bawah umur itu seharusnya tidak boleh berkeliaran pada malam hari apalagi tengah malam atau dini hari. Makanya, kita akan coba terapkan jam malam," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, pada malam hari ada banyak sekali kegiatan yang bersifat negatif, terutama jika dilakukan oleh anak-anak di bawah umur.

"Maka dari itu, harus ada peraturan yang melarang anak-anak di bawah umur berkeliaran pada malam hari. Sehingga, anak-anak juga bisa terhindar dari berbagai kegiatan negatif," ujar Ahok.

Saat ini, Wakil Gubernur menuturkan rencana pemberlakuan jam malam bagi siswa-siswi masih dalam proses pengkajian dan pembahasan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Kita sudah minta Dinas Pendidikan DKI untuk mematangkan rencana tersebut. Selain itu, kita juga akan mengajak pakar atau ahli untuk berdiskusi mengenai jam malam bagi pelajar," tutur Ahok.

Sembari menunggu kelanjutan dari rencana penerapan jam malam itu, dia meminta agar para orang tua turut mengawasi kegiatan anak-anaknya, terutama jika kegiatan tersebut dilakukan pada malam hari.

"Peran orang tua jelas sangat dibutuhkan, yakni untuk mengawasi kegiatan anak-anaknya, apalagi di malam hari. Jangan sampai anak-anak melakukan kegiatan yang negatif, seperti kebut-kebutan, berkeliaran di hotel, pinggir jalan, dan sebagainya," ujarnya.
Menurut saya juga tidak ada manfaatnya pelajar berkeliaran ditengah malam apalagi menjelang dini hari. Seharusnya mereka sudah harus ada di rumah untuk belajar atau tidur. Namun, di DKI sekarang ini bukan hal yang aneh jika masih ada remaja yang berkeliaran diengah malam baik untuk hangout bersama teman atau pun nonton konser.
Lebih baik mereka tidak pulang atau pergi sendiri tetapi didampingi oleh orang tua masing-masing mengingat kejahatan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Peran orang tua sangat dibutuhkan akan adanya aturan jam malam ini, karena tanpa ketegasan orang tua mereka tidak akan bisa disiplin dalam mentaati peraturan yang dibuat pemerintah.
Berdasarkan rencana, penerapan jam malam itu akan dilakukan sejak pukul 18.00-21.00 WIB. Dimana kata Jokowi, ketika waktu menunjukan pukul 19.00 WIB, akan ada alarm TV untuk dimatikan agar semua anak-anak bisa belajar.

"Semuanya siapa yang ngontrol, ya RT, RW di wilayah itu. Jam 21.00 WIB lagi sirene nonton TV lagi. Itu simple jangan dibuat ruwet," tukasnya.

Untuk tahap awal, akan diuji cobakan di 10 lokasi. Mengenai sanksi bagi yang melanggar, mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku masih merumuskannya, namun sanksi ringan di antaranya berupa teguran guru juga akan diwacanakan.


REFERENSI:

MORALITAS PELAJAR JAMAN SEKARANG

Banyak di antara pelajar yang memang benar-benar ingin maju, belajar dengan tekun dan giat untuk meraih hasil yang maksimal saat unas berlangsung. Namun tidak sedikit juga yang menempuh cara instan yaitu dengan membeli soal maupun kunci jawaban hanya untuk sekedar bisa lulus. Selain itu juga ada di antara pelajar yang menempuh jalur yang salah, yakni mencontek saat ujian. Ini merupakan sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan bagi pendidikan Indonesia, selain memang ada oknum pengawas yang membiarkan peserta ujian untuk mencontek.
 
Mental kalah sebelum berperang telah meracuni anak-anak generasi bangsa, selain itu juga ingin semua serba instan telah meluas hingga kalangan dewasa. Hal ini sungguh bertolak belakang dengan semangat pelajar Indonesia jaman dahulu. Entah apa yang salah sehingga anak-anak muda Indonesia menjadi sangat malas untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkan.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Globalisasi juga merupakan sebuah proses menuju system kehidupan yang lebih global dan  terbuka luas dalam berbagai aspek kehidupan.

Remaja yaitu  diartikan sebagai usia muda atau mulai dewasa. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, dimana pada fase ini mereka belajar untuk memahami dan menerima keadaan dan kenyataan yang ada dalam dirinya dan orang lain, juga termasuk lingkungan sosial yang membentuknya.

Berbicara mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk terus diikuti perkembangannya, juga sebagai bahan pembicaraan yang tidak kalah menarik. Di jaman Era globalisasi ini kita sebagai remaja  dituntut untuk mejadi seorang remaja yang tidak “Gaptek” (Ketinggalan Jaman) dengan adanya peran media di jaman sekarang ini yaitu seperti (televisi, radio, majalah, HP, dan internet) telah mempengaruhi perilaku moralitas remaja.

Pengaruh globalisasi terhadap remaja itu begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak remaja kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja - remaja kita yang berdandan seperti selebritis. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan yang cenderung Negara Barat atau Luar Negeri. 

Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna, mengikuti trend gaya rambut ala-ala jaman sekarang seperti di skin, mohak, di gimbal, memasang hair extention (rambut sambungan). dan model-model lainnya seperti penyanyi girl band atau boy band dari luar negeri. Mereka melakukan itu semua demi mengikuti trend masa kini dan mengikuti gaya atau penampilan idola mereka (artis) yang mereka lihat banyak di media . Selain itu juga kebanyak para remaja sekarang yang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa kita dengan berpenampilan yang sopan. Dan di dunia remaja akhir-akhir ini juga banyak di beritakan  oleh fenomena dan masalah-masalah yang terjadi pada remaja jaman sekarang ini yang menjadi kabar buruk dan tidak baik untuk di contoh, dan dilakukan.

yaitu seperti banyaknya tawuran pelajar, kebiasaan bolos sekolah, suka terhadap minuman keras, Kecanduan merokok, dan tidak jarang remaja jaman sekarang yang menggunakan Narkoba. Penyimpangan perilaku menjadi ukuran atas kurangnya moral dan akhlak diri.

Selain itu, Teknologi internet juga merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari, seperti update di situs jejaring sosial. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan siswa/siswa yang menggunakan internet itu tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan bahkan cuek dan  tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.

Dampak Globalisasi Bagi Remaja (Gaya hidup, Moralitas)
A.       Dampak Positif
-       Kemajuan teknologi berkembang dengan pesat (internet: memudahkan akses informasi dan komunikasi; ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat situs jejaring sosial (dengan adanya facebook, twitter); bisnis online, dll.
-       mempercepat pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi).
B.      Dampak Negatif
-       Tercerabutnya akar budaya, remaja kini merasa malu dengan budaya sendiri dan merasa bangga dengan budaya asing. Dengan adanya berbagai media yang sering diakses oleh para remaja, membuat mereka ingin seperti yang mereka idolakan (proses tersebut perlahan telah mengubah gaya hidup remaja). Di satu sisi hal ini berdampak positif karena memacu perubahan, namun di lain sisi telah mengantarkan mereka pada budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma pada masyarakat tertentu (misalnya: pacaran yang berlebihan, dugem, hedonis, konsumtif, dll.)
-       Dengan adanya kemajuan teknologi (internet), membuat remaja menjadi pemalas (membuang waktu percuma di hadapan komputer hanya untuk chatting, atau facebook-an), hal tersebut bisa membuat perkembangan sosialisasi (khususnya remaja) tidak baik, enggan berkomunikasi langsung dengan orang lain, akan menimbulkan keegoisan dan individualis (tidak mau bekerja sama dengan orang lain), dll.
-       Hilangnya identitas diri (para remaja dihadapkan pada proses mengikuti dan meniru trend asing terus-menerus, misalnya pop Korea yang sedang menjadi kiblat para remaja kini. Mereka merubah penampilan (model rambut, mode pakaian), gaya hidup, dan lebih mudah menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri, hal ini dapat melahirkan budaya campuran sebagai akibat dari adanya globalisasi.
Dari munculnya berbagai dampak globalisasi (peran media) terhadap perilaku moralitas remaja yang sangat kurang itu, diperlukan perhatian dan pengawasan dari berbagai pihak, agar dalam proses perkembangan berikutnya tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan, baik bagi remaja sendiri maupun bagi kelangsungan bangsa ini. Perlu dilakukan hal-hal berikut:
•    Adanya kontrol sosial dari orang tua, dan masyarakat sekitar,  juga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang melibatkan remaja;
•    Perhatian dan pengawasan dari orang tua terhadap remaja harus lebih besar dan lebih dekat terhadap mereka, agar mereka lebih terbuka dan mudah diarahkan;
•    Komunikasi yang baik antara orang tua, dan remaja; serta
•    Perkembangan tentang globalisasi dan informasi harus terus diikuti oleh orang tua .

Semua hal ini mengakibatkan remaja sekarang sering meniru gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan biasa dan menjadi lebih menarik jika melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan dampak yang kan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka yang mulai memasuki dunia remaja dimana merekasedang mencari jati diri.

Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Maka kita sebagai remaja harus bisa membedakan mana kegiatan positif dan negative agar kita bisa mendapat manfaat yang bisa menunjang masa depan. Jaman era globalisasi sekarang ini banyak sekali hal yang menarik, sesuatu yang masih baru, maka kita pun harus bisa memilih yang terbaik, jangan sampai terpengaruh hal negative. Apabila sudah ada yang terjerumus kedalam hal negative cepatlah sadar diri karena masih banyak kesempatan untuk merubah masa depan. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

Pelajar yang merupakan aset bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa serta membela tanah air memang selayaknya bertindak sesuai aturan dan norma yang ada. Selain belajar dan menuntut ilmu, pelajar yang normal seharusnya menjungjung tingkat nasionalisme serta memiliki akhlak yang baik. Jika sudah mempunyai poin-poin tersebut, bangsa kita akan terbebas dari hal-hal yang negative seperti tindakan kekerasan bahkan tindakan asusila. 

Belakangan ini Indonesia dikejutkan dengan kelakuan para pelajar yang sudah bertindak diluar batas normal. Bukan hanya melakukan tawuran yang memang sangat merugikan semua pihak, melainkan video porno yang sudah beredar hampir keseluruh tanah air dengan adegan yang menurut dunia pendidikan sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar apalagi didepan umum. Ironisnya, pelajar-pelajar yang melakukan aksi melakukan tersebut sama sekali tidak merasa keberatan merekam tindakan asusilanya tersebut dan bahkan menjadikan aksi tersebut sebagai lelucon dan gurauan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi sedangkan yang seharusnya mereka lakukan adalah belajar serta menuntut ilmu demi masa depan mereka dan kemajuan bangsa.

Pemerintah yang menanggapi permasalahan tersebut melihat adanya aspek pengawasan yang rendah dari orang tua pelajar-pelajar tersebut serta rendahnya pengawasan dari aparat setempat jika ditinjau mengenai kasus tawuran antarpelajar bahkan antarmahasiswa. Bimbingan yang kuat serta pengawasan dari pendidik juga sangat diperlukan, apalagi motif yang mendasar adanya tindak kekerasan atarpelajar tersebut adalah persaingan antar sekolah serta dendam pribadi dari salah satu pelajar yang menjadi provokator. Tindakan kekerasan dan asusila yang mewabah kepada pelajar jaman sekarang harus disikapi dengan bijaksana agar adanya penyelesaian yang efesien. Diperlukan pengawasan yang lebih dari orang tua dan pendidik sekarang ini agar pelajar yang bersikap diluar batas bias diarahkan menjadi lebih baik. Jika tidak ada tindakan yang tegas, tawuran dan tindak asusila akan merajalela serta nilai-nilai bangsa akan hilang begitu saja.

Pegawasan yang ketat memang merupakan kunci utama yang harus dilakukan orang tua dan guru-guru sekarang ini. Karena lingkup termudah yang turut andil dalam pencegahan tidak kekerasan dan asusila terhadap pelajar adalah dimulai dari keluarga dan lingkungan sekolah. Pemerintah pun harus tetap berupaya dalam penuntasan kasus-kasus tersebut melalui aparat setempat dan system keamanan yang berlaku diseluruh wilayah tanah air. Pelajar Indonesia harus diarahkan kepada segala hal yang positif karena merekalah yang menjadi generasi penerus bangsa. Menjadi siswa-siswi yang berprestasi dan membanggakan haruslah menjadi target mereka. Dengan demikian, peran orang tua serta pemerintah dalam mewujudkan generasi bangsa yang cerdas tidak akan sia-sia.