Review
SUMBERDAYA
MANUSIA PEMIMPIN KOPERASI
Oleh
Siti
Rahayu Binarsih S.
Manajemen
Bisnis Syariah, No: 01/Th.II/Januari 2008
Abstrak
Pembahasan
mengenai kepala sumber daya manusia cooperatie ini dilakukan melalui Pendekatan
Analisis Gender mengingat di Indonesia Kebijakan Pembangunan Nasional, pria dan
wanita yang diminta untuk berpartisipasi secara optimal.
Koperasi
merupakan organisasi dengan prinsip seperti keanggotaan sukarela, penerimaan
tanggung jawab keanggotaan tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, latar
belakang sosial, ras dan agama ( Prinsip ICA COOP).
Keberhasilan peningkatan koperasi akan dicapai apabila setiap
pertemuan dan CONSUS didasarkan pada keadilan bagi setiap anggotanya, baik
laki-laki atau perempuan, dengan demikian, menempatkan perempuan sebagai bentuk
mitra sejajar laki-laki dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam
koperasi. Dalam sumber daya manusia koperasi, sesuai dengan
Undang-Undang Koperasi, Nomor 25 tahun 1992 kami melihat organisasi aparatusof
koperasi termasuk Anggota, Administrator, Supervisor, Manajer dan Karyawan. Mengingat bahwa keberhasilan koperasi sangat tergantung pada
pemilik dan manajer, pemilik, yaitu kedua anggota dan pengelola koperasi, harus
memiliki dan memperkenalkan diri dan motivasi berprestasi serta memiliki
kemampuan komunikasi yang baik.
Ada dua persyaratan dasar bahwa seseorang harus memenuhi
ketika ia ingin membuat achevement terbaik, termasuk, Kemampuan acheiving
performence yang baik dan kemauan untuk mencapai performence yang baik. Seseorang akan memiliki kemampuan di daerah jika saja dia /
dia menguasai teknik PAD abd bekerja pada daerah. Kemauan untuk mencapai performence yang baik disebut
mativation untuk mencapai kinerja yang baik, didefinisikan sebagai dorongan
internal untuk memiliki perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Kemampuan komunikasi yang baik berarti kemampuan untuk
memberikan yang jelas dan tepat seperti yang akan sebagai pesan yang tepat dan
menerima pesan wajib juga benar. Kerja hasil kegagalan dari kelemahan dalam berkomunikasi
dengan lingkungan sekitar koperasi.
A.
Pendahuluan
Pembahasan
Sumberdaya Manusia Pemimpin Koperasi disampaikan melalui pendekatan Gender analisis approach. Pembangunan
menekankan kenutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dan menyatakan
pentingnya wanita menjadi mitra sejajar dengan pria dalam keseluruhan proses
dan bidang pembangunan. Koperasi adalah organisasi yang mempunyai prinsip
keanggotaannya bersifat sukarela, bersedia menerima tanggunga jawab keanggotaan
dan tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang social ras politik dan agama
(ICA-COOP PRINCIPLE).
Pembahasan sumber
daya manusia pemimpin koperasi sangat menarik karena diyakini bahwasanya manusia
merupakan unsure terpenting dalam seluruh proses administrasi dan manajemen
Koperasi.
Karena sumber daya
manusia merupakan salah satu sumber daya dari empat sumber daya produksi.
Faktor produksi adalah man, money,
material, dan machine.
Mengingat keberhasilan
koperasi sangat tergantung kepada pemilik dan pengelola maka pemilik maupun
pengelola Koperasi harus mempunyai atau memiliki dan mengenal diri sendiri dan
motivasi berprestasi serta mampu berkomunikasi dengan baik.
B.
Pengenalan Diri Sendiri
Apabila suatu
kegiatan usaha selalu diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu, maka bekerja dan berusaha adalah sesuatu yang sangat
lumrah, karena tidak ada seorangpun diantara kita yang sanggup mencapai sesuatu
tanpa usaha.
Ada 2 (dua)
persyaratan pokok yang harus dipenuhi oleh seseorang apabila ingin berprestasi
sebaik mungkin yaitu memiliki:
1.
“Kemampuan untuk Berprestasi”.
Kemampuan dalam satu bidang hanya bisa dimiliki oleh
seseorang apabila ia menguasai cara, prosedur dan teknik pengerjaan bidang yang
ditekuninya.
2.
“Kemauan untuk Berprestasi”.
Kemampuan untuk berprestasi sering juga disebut sebagai
motivasi untuk berprestasi, yaitu dorongan yang ada pada diri seseorang untuk
bertingkah laku mencapai tujuan tertentu. Motivasi kerja seseorang dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:
a.
Pengaruh Lingkungan
Pada umumnya ini menyangkut masalah dan prasarana
kelancaran usaha.
b.
Pengaruh Lingkungan Sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan social disini adalah
yang mempunyai kaitan langsung dengan proses sosialisasi dibidang usaha.
Apabila lingkungan social menunjang dan cukup memberi penghargaan terhadap
aktifitas yang dijalankan oleh para Pengusaha maka motivasi kerja mereka
dibantu untuk lebih ditinggikan.
c.
Motif (Kebutuhan) Pribadi.
David C.Mc Clelland dan kawan-kawan dari Harvard University
di Amerika Serikat menemukan suatu cara untuk mengukur pola pemikiran dan
perbuatan seseorang dan dengan demikian mampu mengukur taraf motivasi. Ia
memusatkan perhatian pada tiga motif, yaitu: prestasi, afiliasi dan kekuasaan,
karena ketiga motif tersebut merupakan unsure penting yang ikut menentukan
prestasi pribadi dalam berbagai situasi kerja dan cara hidup.
Nama: Sherly Vicky Handayani
NPM: 26211740
Tidak ada komentar:
Posting Komentar