Review
SUMBERDAYA
MANUSIA PEMIMPIN KOPERASI
Oleh
Siti
Rahayu Binarsih S.
Manajemen
Bisnis Syariah, No: 01/Th.II/Januari 2008
C. Ciri-ciri Perbuatan dan Pemikiran Orang-orang dengan Motif Berprestasi,
Afiliasi dan Kekuasaan
Motif seseorang dapat terungkap melalui
2 (dua) cara yaitu pola pemikiran dan melalui tingkah laku
perbuatan-perbuatannya.
1. Motivasi
Prestasi (K.Pre)
(N.Ach=Need For Archievement)
Seseorang dianggap mempunyai kebutuhan berprestasi yang
tinggi, apabila ia mempunyai keinginan untuk breprestasi lebih baik atau
apabila ia beranggapan bahwa berprestasi lebih baik itu adalah hal yang sangat
penting. Adanya Motivasi yang kuat untuk berprestasi ini dapat dilihat dari:
a)
Pola Perbuatan
1)
Mengambil
tanggung jawab secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya.
2)
Menentukan sendiri standar prestasinya dan
berpatokan pada standar tersebut.
3)
Mengambil resiko-resiko yang wajar, artinya
tidak akan melakukan hal-hal yang dianggap terlalu mudah akan terlalu sulit.
4)
Mencoba mendapatkan umpan balik atas
perbuatan-perbuatannya.
5)
Berusaha melakukan segala sesuatu secara kreatif
dan innovative.
b)
Pola pemikiran
Memikirkan bagaimana cara:
1)
Mengungguli atau melebihi orang lain.
2)
Memenuhi atau melebihi standar prestasi yang
ditentukan sendiri.
3)
Melakukan sesuatu yang khas.
4)
Mencapai karir diri.
2. Motivasi
Afiliasi (K.Af)
(N.Af=Need for A Affiliation)
Motivas afiliasi ditujukan adanya bila seseorang ingin
berada bersama orang lain dan ingin menikmati persahabatan. Saling bersahabat
dapat ditujukan oleh:
a)
Pola Perbuatan
1)
Lebih suka berada bersama dengan orang lain dari
pada sendirian.
2)
Sering bergaul dengan orang lain, sering
berbicara di telepon.
3)
Lebih mementingkan aspek-aspek yang menyangkut
tugas-tugas dalam pekerjaannya.
4)
Berusaha mendapatkan persetujuan orang lain.
5)
Melaksanakan tugas-tugas secara lebih efektif
bila bekerja dengan orang-orang lain dalam suasana kerjasama.
b)
Pola Pemikiran
Memikirkan tentang:
1)
Keinginan untuk mengadakan, memperbaiki atau
memelihara hubungan yang erat, hangat dan bersahabat dengan orang lain.
2)
Perasaan risau bila menghadapi perpisahan dengan
orang lain.
3)
Keinginan untuk berpartisipasi atau mementingkan
untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bersahabat dan bersukaria,
seperti dalam reuni suatu perkumpulan.
3. Motivasi
Kekuasaan (K.Kua)
(N.Po=NeedforPower)
Motivasi kekuasaan ditujukan adanya, bila seseorang
mempunyai pengaruh atas orang lain. Keinginan untuk mempunyai pengaruh dapat
ditandai oleh:
a.
Pola Perbuatan
1)
Aktif dalam menjalankan kebijaksanaan sesuatu
organisasi dimana ia menjadi anggota.
2)
Peka terhadap struktur pengaruh interpersonal
dari sesuatu kelompok atau organisasi.
3)
Mempunyai koleksi benda-benda atau memasuki
organisasi-organisasi yang mempunyai prestise.
4)
Mencoba membantu orang lain sedangkan bantuan
itu tidak diminta atau diinginkan oleh orang lain itu.
b.
Pola Pemikiran
1)
Perbuatan-perbuatan yang kuat, keras yang
mempengaruhi orang lain.
2)
Pemberian pertolongan, bantuan, advis atau
dukungan bila hal itu tersebut tidak diminta.
3)
Usaha menguasai orang lain dengan mengatur
tingkah laku atau keadaan kehidupan orang lain.
4)
Perasaan-perasaan positif atau negative yang
kuat pada orang lain, sebagai akibat perbuatan perbuatan yang dilakukan.
5)
Kerisauan tentang reputasi atau kedudukan
seseorang.
c.
Dasar Komunikasi
1)
Segala sesuatu yang kita lakukan adalah
komunikasi.
2)
Cara menyampaikan pesan selalu mempengaruhi
begaimana pesan diterima.
3)
Komunikasi sebenarnya adalah pesan diterima
bukan yang diharapkan untuk diterima.
4)
Cara memulai memberikan pesan menentukan hasil
komunikasi.
5)
Komunikasi merupakan jalan dua arah, kita harus
member tidak harus selalu menerima.
6)
Komunikasi adalah tarian.
d.
Gagal Komunikasi
Gagal komunikasi menyebabkan:
1)
Kehilangan niat baik.
2)
Frustasi, permusuhan.
3)
Menurunkan citra.
4)
Produktifitas berkurang.
5)
Antusiasme berkurang.
6)
Percaya diri berkurang.
7)
Kesalahan, tidak efektif.
8)
Harga diri merosot.
9)
Kurang tidur.
10)
Kreatifitas berkurang.
Komunikasi dipengaruhi oleh:
Kepribadian, Lingkungan, Budaya, Suku, Perasaan, Ilmu Pengetahuan, Kemampuan,
Wawasan, Integritas, Perilaku, Stamina, Intelegensi.
Faktor penyebab kegagalan
komunikasi: Kurangnya Pengetahuan dan Informasi, tidak mengetahui Prioritas,
tidak pernah mendengarkan, tidak memahami maksud, tidak memahami kebutuhan
orang lain, kehilangan kesabaran, terlalu cepat menyimpulkan, waktu terlalu
singkat, suasana yang buruk, tidak mampu mencari alternative orang lain.
Kepemimpinan Koperasi dalam pengambilan
keputusan, Mengendalikan Konflik, dan Membangun Tim.
1)
Peran Kepemimpinan dalam pengambilan keputusan.
Kepemimpinan
seseorang sangat besar peranannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga
membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas seorang pemimpin.
Pengambilan
keputusan mencerinkan karakter bagi seorang pemimpin. Kegiatan pengambilan
keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan. Pengambilan keputusan
adalah merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang
tidak pasti atau beresiko.
Dengan
demikian maka focus pengambilan keputusan bagi pemimpin koperasi adalah pada
kemampuan untuk menganalisis situasi dengan memperoleh informasi seakurat
mungkin, sehingga permasalahan dapat dituntaskan.
2)
Proses Pengendalian Konflik.
Konflik
merupakan pertentangan hubungan kemanusiaan baik secara intrapersonal maupun
interpersonal. Proses pengendalian konflik itu bermula dari persepsi tentang
konflik itu sendiri, apa komponennya dan bersumber dari mana, kemudian menuju
ke tahap realisasi, penghindaran, intervensi, pemilihan strategi, implementasi
dan evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh konflik.
1.
Cara-caramengendalikan konflik.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
pemimpin koperasi dalam kepemimpinannya untuk mengatasi atau mengendalikan
konflik.
a)
Memberikan kesempatan kepada semua anggota
koperasi untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang
diinginkan, yang menurut persepsi masing-masing anggota harus dipenuhi dengan
pemanfaatan berbagai sumber daya dan dana yang tersedia.
b)
Cara lain yang sering ditempuh untuk mengatasi
situasi konflik ialah dengan meminta satu pihak menempatkan diri pada posisi
orang lain dan memberikan argumentasi kuat mengenai posisi tersebut.
c)
Kewenangan pimpinan.
Sebagai sumber kekuatan organisasi yang bertugas
memimpin, mengambil keputusan, memecahkan masalah secara efektif perlu memiliki
kemahiran menggunakan kekuasaan atau kewenangan yang melekat pada perannya.
e.
Membangun Team
Peranan
kepemimpinan dalam membangun team, kepemimpinan didefinisikan sebagai proses
untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan
tugas pada anggota.
Peranan
pemimpin dalam Team: memperlihatkan gaya pribadi, proaktif dalam sebagian
hubungan, mengilhami kerja tim, memberikan dukungan timbal balik, membuat orang
terlibat dan terikat, memudahkan orang lain melihat peluang prestasi, mencari
orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara konstruktif, mendorong dan
memudahkan anggota untuk bekerja, mengakui prestasi anggota tim, berusaha
mempertahankan komitmen, dan menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim.
D. Kesimpulan
Seseorang Pemimpin
dan Pengelola Koperasi: Pengurus, Pengawas dan Manager akan berhasil
melaksanakan tugasnya dalam mengembangkan usaha Koperasi agar berhasil guna dan
tepat guna apabila ia:
·
Mengenal kelemahan dan kekuatan yang ada pada
dirinya sendiri.
·
Mampu mempunyai motivasi berprestasi.
·
Mampu berkomunikasi dengan baik.
·
Mampu berperan dalam pengambilan keputusan,
mengendalikan konflik dan membangun tim.
Nama: Sherly Vicky Handayani
NPM: 26211740